kupu-kupu :)

your life is a choice--what would you choose?

Perang Publik 7:44 PM

Pertamina.
Baru saja belasan hari dipimpin seorg pemimpin wanita, utk kali pertama pula, Karen Agustiawan Galaila, ehh langsung kena musibah. Ya, apa lg kalo bukan perang publik. Cm masalah kata2 lg.. Headline di harian Jawa Pos menulis "Dirut Pertamina Berkaca-kaca" ataupun harian The Jakarta Post "Pertamina's New Boss Gets Bullied by Lawmakers" hmm saya tak mampu berkata-kata...

Mari meninjau masalah ini dari beberapa sudut. Dari dalam dan dari luar.


1. Dari dalam

a. Mental
Bukankah hal ini menunjukkan bagaimana mental para petinggi2 publik kita? Bknnya membangun, malah saling tuduh dan saling tunjuk. Pada RDP pun, pertanyaan anggota dewan yg diajukan tak pelak juga melebar di luar aspek teknis. Fokus tdk jelas. Blurred mechanism. Dan ternyata, hal yg sama juga biasa terjadi pada direksi PLN. Bedanya, mereka sudah piawai menghadapi berbagai gencatan kata. Sedangkan Pertamina masih ijo royo-royo. Semakin membingungkan. Apakah yg salah pihak komisi VII DPR RI yg keterlaluan dan keluar jalur dlm memberikan pertanyaan, atau memang pihak Pertamina yg hrs dipertanyakan? Akan jd apa negara ini?

b. Pandangan akan kesetaraan gender
Dgn adanya insiden ini, sadar tdk sadar, mau tdk mau akan timbul pemikiran tersendiri ttg kesiapan bu Karen dlm memegang jabatan Dirut Pertamina. Dan hal ini, yg sangat disayangkan, akan juga menyeret gendernya sbg wanita pertama pemimpin Pertamina. Akankah wanita terus dipertanyakan? Seperti diberitakan "wajah memerah dan mata sembab berkaca-kaca."


2. Dari luar

a. Ekonomi
Bukankah dampak krisis global telah begitu nyata. Cari investor susah, pasar modal kolaps di mana-mana, pertumbuhan ekonomi tersendat. Bagaimana mau bersaing dgn perusahaan kelas dunia setaraf Petronas, Exxon?

b. Sosial
Menunjukkan kinerja dan hub kerjasama yg benar2 hrs ditingkatkan. Kalau hub dlm negeri sendiri penuh gejolak, bagaimana bisa max dgn hub luar negeri? Jgn2 malah terjd neo-kolonialisme secara tdk disadari. Hayo, siapa yg mau?

c. Budaya
Budaya gontok2an dlm menyelesaikan masalah, tdk pernah pakai kepala dingin atau akal sehat manusia. Lebih menekankan otot2an drpd otak2an.

d. Hankam
Nambah-nambahin kerjaannya aparat aja. Apalagi jika sampai terjadi hal-hal yg tdk diinginkan yg lebih kekanak-kanakan, spt adu jotos di tempat rapat, saling mengusir satu sama lain.. huff


Kesimpulannya, hidup sudah susah jgn ditambah susah deh. Jgn nambah2in masalah yg tdk ada urgencynya. Bukankah lebih baik kita bergandengan tangan berjalan menuju Indonesia yg lebih baik dan sejahtera? Pertayaan yg paling penting, sampai kpn kita mau terus bertanya2 tanpa mengambil tindakan? NATO tdk akan pernah menyelesaikan masalah. Mungkin suatu saat nanti dlm fit-and-proper test perlu diperlengkapi dgn test psikologi kesiapan mental ganda?

Dimulai dgn datangnya Menlu AS Hilary Clinton bsk ke Indonesia, mari kita memfokuskan diri pada hub kerjasama yg membangun bknnya saling menjatuhkan. Lihat saja akan ada pembaruan seperti apa dlm "change we believe in" "yes, we can" Obama.

See you in the next post!



All the love in the world,
MissRainbowSky

3 comments:

peter said...

ya harus diakui kali ini DPR bener2 mbela hak rakyat (mau pemilu kan..) ntik ae di sekolah critane

Anonymous said...

ya begini lha gara2 uud ps 33 bumi air dan segala isinya di kuasi negara --> DPR,dsb. jadinya kepentingan politis ikut2 an. parah Indonesia kasian dirut PLN sm Pertamina

peter said...

DPR mau diakui atau tidak, skrg dkt2 pemilu nih..bnr2 mbela rakyat...buktinya tuh kasus SP

Post a Comment